Mengenal Burung Hantu Celepuk
Foto: Celepuk Reban (ebird.com)
Celepuk adalah kelompok burung hantu yang tergolong dalam keluarga Strigidae dan sebagian besar termasuk dalam genus Otus.
Di seluruh dunia, terdapat sekitar 45 spesies celepuk yang berbeda, dan beberapa di antaranya dapat ditemukan di Indonesia, seperti celepuk Jawa, celepuk Kalimantan, celepuk Sulawesi, dan celepuk Bali.
Ciri khas burung hantu celepuk meliputi tubuh yang dilapisi oleh bulu-bulu halus dan lembut, serta mata yang besar dan tajam.
Mata besar ini memungkinkan mereka untuk memiliki penglihatan yang sangat baik, terutama saat berburu mangsa di malam hari.
Selain itu, pendengaran yang tajam juga membantu celepuk dalam menangkap mangsa mereka.
Dengan kombinasi kemampuan penglihatan dan pendengaran yang luar biasa, celepuk adalah pemangsa yang sangat efisien dalam mencari makanan di lingkungan malam yang gelap.
Baca Juga: Kucing Persia: Ciri-Ciri, Fakta, Harga, dan Cara Merawatnya
Mandikan Sesekali
Burung hantu adalah hewan yang bisa mandi sendiri. Akan tetapi, apabila Anda ingin menjinakkannya, mandikan saja sesekali waktu. Pertama-tama, arahkan celepuk ke tempat mandi, lalu ia akan mandi dengan sendirinya. Ketika sedang mandi, Anda boleh sesekali mengusapkan air ke tubuhnya. Sentuhan yang Anda lakukan akan membuatnya lebih jinak dan patuh kepada Anda.
Tidak Diletakkan di Sangkar Terus Menerus
Menempatkan burung hantu celepuk di dalam sangkar sepanjang waktu hanya akan membuat burung tersebut stres. Hal tersebut dikarenakan burung hantu tidak sama seperti burung kicau yang biasa ditempatkan di dalam sangkar saja.
Jika ingin menjinakkan burung hantu celepuk, miliki perch atau tempat untuk bertengger yang terbuat dari ranting kayu. Tempat tersebut akan membuat burung hantu berasa seperti sedang bertengger di pohon seperti ketika berada habitat asalnya.
Pada saat meletakkan burung hantu di tempat bertengger, jangan lupa untuk merantai kakinya agar burung ini tidak lepas dan terbang. Alat yang dipakai untuk mengikat nantinya akan dikaitkan pada tempatnya bertengger.
Ciri Umum Burung Hantu Celepuk
Berikut beberapa ciri umum burung hantu celepuk:
Baca Juga: Mengenal Jenis Ular Welang, Apakah Berbahaya Bagi Manusia?
Burung Endemik Pulau Jawa
Burung Hantu Celepuk Jawa tersebar di berbagai daerah Pulau Jawa sehingga hewan ini dikategorikan sebagai burung endemik Pulau Jawa. Habitatnya menempati daerah hutan pegunungan dengan ketinggian sekitar 1.500 sampai 2.500 mdpl.
Pada tahun 2001, BirdLife International menyebutkan bahwa Celepuk Jawa terdapat di tiga gunung di Jawa Barat yaitu Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak. Spesies ini juga pernah terlihat di Pegunungan Slamet di Jawa Tengah dan di Pegunungan Ijen di Jawa Timur. Namun untuk jumlah populasi dan persebarannya tersebut masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengingat sifat celepuk jawa yang sangat tenang dan pendiam menyulitkan penemuan keberadaannya di alam bebas.
Musim Kawin yang Berbeda di Tiap Daerah
Musim kawin Burung Celepuk Jawa biasanya terjadi diantara bulan Februari dan Juni untuk Burung Celepuk Jawa yang tersebar di Jawa Barat. Sedangkan, untuk Burung Celepuk Jawa yang tersebar di Jawa Timur musim kawin terjadi pada bulan November dan Januari.
Burung Celepuk Jawa biasanya mampu menghasilkan 2 sampai 3 butir telur setiap masa bertelurnya. Dengan bentuk telur bulat sedikit lonjong dan berwarna putih. Celepuk Jawa biasanya meletakkan telur-telur mereka di dalam sarangnya yang terletak di lubang pohon, pelepah kelapa, sampai di rumpun bambu.
Beri Makan Menggunakan Tangan Secara Langsung
Pada awalnya, trik untuk menjinakkan burung hantu celepuk adalah memberinya makan dengan tangan kita sendiri alias menyuapi secara langsung. Trik ini dilakukan agar si burung hantu menjadi lebih mengenal majikannya dan bersikap friendly. Namun, kebiasaan menyuapi seperti sebaiknya tidak dilakukan terus menerus. Jika Anda merasa burung hantunya sudah jinak, letakkan makanannya di tempat agar burung hantu jadi lebih cerdas.
Temukan makanan burung hantu celepuk, lalu tunjukkan makanan tersebut di depan burung hantu seperti sedang mengiming-iminginya. Ulangi cara ini terus menerus dan lakukan pada saat burung hantu sedang dalam kondisi lapar.
Sama layaknya hewan peliharaan lain, burung hantu celepuk juga sangat peka terhadap sentuhan manusia. Ketika disentuh secara lembut, burung hantu ini pasti akan tetap diam. Yang paling penting, hindari membuat sentuhan atau gerakan yang bisa mengagetkannya. Sentuh saja pelan-pelan setiap ada kesempatan, maka burung hantu akan menjadi lebih friendly kepadamu.
Burung Hantu yang Pendiam
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Burung Hantu Celepuk Jawa memiliki sifat pendiam dan sangat tenang. Tetapi, walaupun pendiam dan jarang bersuara, suara Celepuk Jawa muda sangat keras berbeda dengan Celepuk Jawa dewasa yang cenderung mengeluarkan kecil seperti bersiul.
Sama seperti hewan nokturnal pada umumnya, Celepuk Jawa aktif beraktifitas dan berburu di malam hari. Dan untuk mencari makan, Burung Hantu Celepuk Jawa mengandalkan indera penglihatan dan pendengarannya yang tajam untuk berburu mangsa. Celepuk Jawa senang mengkonsumsi serangga walaupun berapa kali terlihat berburu reptil-reptil kecil.
Makanan Burung Hantu Celepuk di Alam Liar
Sebagai burung liar yang aktif di malam hari, burung hantu celepuk memiliki makanan yang sangat beragam. Umumnya, makanan yang sering disantap oleh burung hantu celepuk di alam liar adalah serangga dan mamalia kecil. Walau begitu, terkadang burung hantu celepuk juga memakan ikan, burung kecil dan siput.
Karena makanannya yang sangat beragam, anda pun bisa memberikan makanan yang bervariasi untuk burung hantu celepuk peliharaan anda. Namun, pemberiannya juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Sebagai burung yang banyak dipelihara oleh masyarakat, cara merawatnya pun harus disesuaikan dengan kehidupannya di alam liar.
Memelihara burung liar tentu tidak lepas dari manning atau penjinakan, begitu pula dengan burung hantu celepuk. Agar lebih mudah untuk menjinakkan burung yang aktif di malam hari ini, sebaiknya anda memeliharanya sejak kecil. Dengan demikian, burung hantu peliharaan anda sudah mengenal anda sejak masih kecil dan lebih mudah untuk dijinakkan.
Cara Pemberian Makanan Burung Hantu Celepuk
Di samping cara menyiapkan makanan, cara memberikan makanan juga perlu anda perhatikan. Ada tiga jenis cara yang bisa anda gunakan untuk memberi makan burung hantu celepuk peliharaan anda.
Cara pertama adalah dengan menyuapinya secara langsung, Cara ini akan lebih baik jika anda sudah memelihara burung tersebut sejak masih anakan.Burung hantu yang dipelihara sejak kecil akan lebih mudah jinak.
Cara yang kedua adalah dengan memanggil namanya dan cara ini bisa anda lakukan jika kedekatan anda dengan si burung hantu peliharaan sudah kuat. Kemudian, cara yang ketiga dengan memanfaatkan skill berburunya yang sudah dimiliki secara alamiah.
Pasalnya, burung hantu celepuk yang hidup di alam liar akan menangkap mangsanya dengan cara berburu. Cara ini pun bisa anda gunakan ketika anda memelihara burung hantu celepuk. Anda bisa meletakkan mangsa berupa tikus, burung, ikan, atau makanan burung hantu celepuk lainnya yang masih hidup di bawah kandang atau di tanah.
Kemudian, burung hantu tersebut dilepaskan untuk menangkap makanan yang sudah anda siapkan. Cara ini mungkin akan lebih baik jika anda lakukan di malam hari karena pada saat tersebut kondisi penglihatan burung hantu sedang tajam-tajamnya. Pemberian makanan dengan cara ini juga bisa melatih skill berburungnya meskipun sebagai burung peliharaan.